KTMU Dukung Pemerintah dalam Membentuk Keluarga yang Samawa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keluarga memiliki peran penting dalam menentukan arah dan kondisi bangsa. Pasalnya, keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal sejak lahir. Di lingkungan keluarga, seorang anak mempelajari berbagai hal yang akan menjadi bekal untuk masa dewasa.
Baca juga: Maudy Ayunda Bersyukur Berhasil Tuntaskan Studi S2 di Stanford University dalam 2 Tahun
Pemerintah menempatkan keluarga sebagai bagian penting dalam program pembangunan manusia. Bahkan pemerintah menetapkan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) yang diperingati sejak 29 Juni 1993. Peringatan ini diadakan untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan pembangunan bangsa dan negara.
Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 dan PP Nomor 21 Tahun 1994 menjelaskan bahwa minimal ada delapan fungsi yang harus dijalankan oleh keluarga, yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan.
Untuk membentuk keluarga yang kuat, perlu dilakukan persiapan sejak dini. Bentuk persiapannya antara lain memelihara kesehatan fisik maupun mental sejak dini dan pemberian edukasi mengenai pembentukan keluarga yang sesuai fitrah. Selain itu, mengatur dan merencanakan proses pernikahan, mempersiapkan kehamilanserta menjaga kesehatan anak sehingga seluruh proses tumbuh kembangnya dapat optimal merupakan bentuk keluarga yang terencana.
Sebelum mempersiapkan kehamilan dan pendidikan anak, tentunya perlu persiapan dalam menjadi pasangan. Memiliki pasangan halal dan membina keluarga merupakan sebuah kebutuhan. Namun bagi sebagian orang, mencari jodoh adalah hal yang sulit dilakukan. Menyikapi kondisi ini, hadirlah berbagai biro jodoh yang membantu individu usia matang untuk menemukan pasangan. Cara ini cukup efektif, terutama bagi orang yang merantau, berada di lingkungan baru, dan memiliki sedikit waktu untuk bersosialisasi serta memilih pasangan.
Humas Komunitas Taaruf Membangun Umat (KTMU), Rizka Wahyu Wulandari mengungkapkan, untuk mendapatkan pasangan memang bukan hal yang mudah. Begitu pula dengan kaum muslimin. Pasalnya ajaran Islam tidak mengenal istilah pacaran. "Dalam Islam, perihal memilih pasangan lebih dianjurkan melalui proses taaruf ," kata Rizka melalui keterangan persnya, Rabu (9/6).
Rizka tidak menampik perkembangan zaman banyak menghadirkan biro jodoh dengan berbagai program yang ditawarkan baik secara luring maupun daring. "Meski demikian masih banyak orang-orang yang berusaha mendapatkan pasangan hidup dengan menggunakan cara yang Islami, salah satunya melalui proses taaruf," tukasnya.
KTMU, ujar Rizka, hadir untuk membantu melahirkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah, khususnya bagi mereka yang memiliki keinginan kuat dan sudah siap memasuki jenjang pernikahan melalui metode taaruf. KTMU juga turut berperan menjaga keharmonisan keluarga dengan memberikan materi keilmuan tentang keluarga dan mengadakan silaturahmi bagi pasangan yang telah menikah melalui program taaruf di KTMU.
KTMU, yang hadir sejak 2007 dan memasuki ranah daring pada 2014, telah dipercaya menjadi salah satu jalan bagi mereka yang ingin ikhtiar bertemu jodohnya sesuai syariat islam. Menurut Rizka, untuk bisa bergabung dengan KTMU, harus mengisi formulir terlebih dahulu melalui situs KTMU, ktmu.org. Setelah itu calon anggota akan mendapatkan jadwal wawancara dengan pengurus KTMU.
Setelah resmi menjadi anggota, langkah selanjutnya adalah persiapan melakukan taaruf. Setelah itu, mereka akan mendapatkan informasi dan foto calon pasangannya. Ketika semua prosedur berjalan dengan baik dan peserta sudah menemukan pasangannya, akan dilangsungkan prosestaaruf dengan menentukan waktu yang tepat.
Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Kebanyakan Alami Tonic Immobility, Apa Itu?
Untuk menjadi anggota, terang Rizka, tidak dikenakan biaya pendaftaran, para calon anggota cukup berinfaq sebesar Rp150.000 untuk kegiatan sosial yayasan. "Salah satu tujuan KTMU tentunya mendukung semua program pemerintah. Pada bulan ini, melalui momentum Hari Keluarga Nasional, KTMU menyatakan ikut serta mendukung terciptanya keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah untuk menjadi sumber kekuatan pembangunan bangsa dan negara membangun peradaban," pungkasnya.
Baca juga: Maudy Ayunda Bersyukur Berhasil Tuntaskan Studi S2 di Stanford University dalam 2 Tahun
Pemerintah menempatkan keluarga sebagai bagian penting dalam program pembangunan manusia. Bahkan pemerintah menetapkan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) yang diperingati sejak 29 Juni 1993. Peringatan ini diadakan untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan pembangunan bangsa dan negara.
Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 dan PP Nomor 21 Tahun 1994 menjelaskan bahwa minimal ada delapan fungsi yang harus dijalankan oleh keluarga, yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan.
Untuk membentuk keluarga yang kuat, perlu dilakukan persiapan sejak dini. Bentuk persiapannya antara lain memelihara kesehatan fisik maupun mental sejak dini dan pemberian edukasi mengenai pembentukan keluarga yang sesuai fitrah. Selain itu, mengatur dan merencanakan proses pernikahan, mempersiapkan kehamilanserta menjaga kesehatan anak sehingga seluruh proses tumbuh kembangnya dapat optimal merupakan bentuk keluarga yang terencana.
Sebelum mempersiapkan kehamilan dan pendidikan anak, tentunya perlu persiapan dalam menjadi pasangan. Memiliki pasangan halal dan membina keluarga merupakan sebuah kebutuhan. Namun bagi sebagian orang, mencari jodoh adalah hal yang sulit dilakukan. Menyikapi kondisi ini, hadirlah berbagai biro jodoh yang membantu individu usia matang untuk menemukan pasangan. Cara ini cukup efektif, terutama bagi orang yang merantau, berada di lingkungan baru, dan memiliki sedikit waktu untuk bersosialisasi serta memilih pasangan.
Humas Komunitas Taaruf Membangun Umat (KTMU), Rizka Wahyu Wulandari mengungkapkan, untuk mendapatkan pasangan memang bukan hal yang mudah. Begitu pula dengan kaum muslimin. Pasalnya ajaran Islam tidak mengenal istilah pacaran. "Dalam Islam, perihal memilih pasangan lebih dianjurkan melalui proses taaruf ," kata Rizka melalui keterangan persnya, Rabu (9/6).
Rizka tidak menampik perkembangan zaman banyak menghadirkan biro jodoh dengan berbagai program yang ditawarkan baik secara luring maupun daring. "Meski demikian masih banyak orang-orang yang berusaha mendapatkan pasangan hidup dengan menggunakan cara yang Islami, salah satunya melalui proses taaruf," tukasnya.
KTMU, ujar Rizka, hadir untuk membantu melahirkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah, khususnya bagi mereka yang memiliki keinginan kuat dan sudah siap memasuki jenjang pernikahan melalui metode taaruf. KTMU juga turut berperan menjaga keharmonisan keluarga dengan memberikan materi keilmuan tentang keluarga dan mengadakan silaturahmi bagi pasangan yang telah menikah melalui program taaruf di KTMU.
KTMU, yang hadir sejak 2007 dan memasuki ranah daring pada 2014, telah dipercaya menjadi salah satu jalan bagi mereka yang ingin ikhtiar bertemu jodohnya sesuai syariat islam. Menurut Rizka, untuk bisa bergabung dengan KTMU, harus mengisi formulir terlebih dahulu melalui situs KTMU, ktmu.org. Setelah itu calon anggota akan mendapatkan jadwal wawancara dengan pengurus KTMU.
Setelah resmi menjadi anggota, langkah selanjutnya adalah persiapan melakukan taaruf. Setelah itu, mereka akan mendapatkan informasi dan foto calon pasangannya. Ketika semua prosedur berjalan dengan baik dan peserta sudah menemukan pasangannya, akan dilangsungkan prosestaaruf dengan menentukan waktu yang tepat.
Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Kebanyakan Alami Tonic Immobility, Apa Itu?
Untuk menjadi anggota, terang Rizka, tidak dikenakan biaya pendaftaran, para calon anggota cukup berinfaq sebesar Rp150.000 untuk kegiatan sosial yayasan. "Salah satu tujuan KTMU tentunya mendukung semua program pemerintah. Pada bulan ini, melalui momentum Hari Keluarga Nasional, KTMU menyatakan ikut serta mendukung terciptanya keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah untuk menjadi sumber kekuatan pembangunan bangsa dan negara membangun peradaban," pungkasnya.
(nug)